Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, “menyontek” tiga jurus yang dipakai dalam film Mission Impossible untuk menghadapi kondisi ekonomi global tahun depan. Jurus Gubernur BI itu meliputi menetapkan misi yang jelas, menentukan strategi, lalu menjadi kreatif dalam menghadapi masalah. Strategi pertama adalah memperkuat stabilitas baik makroekonomi dan sistem keuangan. Kedua, mendorong konsumsi dan investasi untuk meningkatkan pertumbuhan domestik. Ketiga, BI akan meningkatkan produktivitas dan kapasitas ekonomi nasional. Keempat, melakukan pendalaman keuangan untuk pembiayaan perekonomian. Salah satu instrumen keuangan yang disoroti Bank Indonesia adalah sekuritas dengan underlying aset Kredit Perumahan Rakyat alias KPR.
Ia kemudian meminta Direktur Utama Bank Tabungan Negara alias BTN mengadakan sekuritisasi KPR alias mortgage backed securites atau MBS. Pasalnya, bank ini fokus pada segmen pembiayaan perumahan. Terakhir, strategi digitalisasi. Saat ini Bank Indonesia sudah mengembangkan dan merilis Quick Response Code Indonesian Standard alias QRIS. Teknologi pembayaran antar perusahaan pembayaran ini bisa dipakai di seluruh Indonesia serta beberapa negara tetangga. Selanjutnya, ia ingin menyambungkan retail fast payment dengan Nexus sehingga tersambung di Singapura, Malaysia, Thailand, India, dan berbagai negara.