Kecelakaan nahas lagi-lagi terjadi di Km 92 Tol Cipularang arah Jakarta. Polisi menyampaikan kronologi kecelakaan yang membuat sejumlah kendaraan bertumpukan. Menurut keterangan pihak polisi, kecelakaan beruntun itu dipicu rem truk blong. Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan mengatakan, berdasarkan temuan, polisi menyebut kondisi truk diduga gagal melakukan pengereman. Sopir truk menggunakan gigi 4 sehingga tidak memaksimalkan engine brake.
Belajar dari kecelakaan maut ini, instruktur safety driving di Rifat Drive Labs (RDL) dan Road Safety Commission Ikatan Motor Indonesia (IMI) Erreza Hardian mengatakan pengemudi truk harus mengaktifkan sistem pengereman pasif berupa engine brake dengan cara menggunakan gigi rendah. Sebelum melakukan perjalanan harus periksa rem dan periksa kemampuan kendaraan sistem penggerak berapa roda, aktifkan penggerak double ketika butuh banyak traksi di jalan, tidak perlu dalam kondisi offroad. Pengguna jalan sebaiknya lebih waspada di jalan tol, sebab jalan tol tidak sepenuhnya aman karena pada kenyataannya sekarang banyak perbaikan jalan, kendaraan henti di bahu jalan tanpa prosedur henti darurat, juga saat ini sedang kondisi hujan. Akan banyak pergerakan tanah dan air, efek hydroplaning dan banyak pengemudi tidak nyaman di dalam kendaraan karena tidak adanya fasilitas AC. Effort pengemudi dengan kondisi tidak nyaman di kabin jauh lebih besar. Artinya akan cepat lelah dan tidak fit to drive.