La Nina Berpotensi Muncul di Indonesia, Waspada Dampak Buruknya

BMKG memperingatkan bahwa fenomena La Nina berpotensi terjadi di Indonesia. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyampaikan bahwa tanda-tanda La Nina semakin jelas terlihat, dengan suhu muka air laut di Samudra Pasifik bagian ekuator tengah timur yang lebih dingin dari normalnya. Meski begitu, fenomena ini masih menunggu kepastian hingga akhir Oktober. Anomali suhu di wilayah Nino 3.4 telah melewati ambang batas La Nina, namun konfirmasi lebih lanjut diperlukan untuk memastikan kondisi tetap mendingin.

Fenomena La Nina diprediksi akan meningkatkan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia hingga 20-40 persen selama beberapa periode tertentu. Dampaknya meliputi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan badai tropis. BMKG juga menegaskan bahwa fenomena ini tidak berarti kemarau sepenuhnya hilang, melainkan adanya kemarau basah dengan curah hujan lebih tinggi dari biasanya.

Search