Mobil yang ditumpangi mantan presiden Bolivia Evo Morales diberondong tembakan pada Minggu (27/10/2024). Morales menuduh presiden Bolivia saat ini, Luis Arce, sebagai otak di balik penembakan yang berusaha membunuhnya itu. Sopirnya terluka, tetapi Morales baik-baik saja. Mereka ditembaki para pria dengan penutup wajah dalam perjalanan ke stasiun radio di Kota Cochabamba untuk wawancara.
Morales lalu menyalahkan Presiden Luis “Lucho” Arce, mantan sekutu dan menteri kabinet yang berselisih dengannya, sebagai dalang serangan. “Lucho menghancurkan Bolivia dan sekarang dia ingin membunuh Evo,” kata Morales. “Untungnya, saya selamat.” Ia kemudian mengadu ke Komisi Hak Asasi Manusia Inter-Amerika, yang berpusat di Kosta Rika, dan secara resmi menuduh agen pemerintah berusaha membunuhnya. Sementara itu, Arce menanggapinya dengan memerintahkan investigasi mendalam untuk mengklarifikasi data dugaan serangan terhadap Morales. Akan tetapi, Wakil Menteri Keamanan Bolivia Roberto Rios menuding serangan ini sengaja direkayasa oleh kubu Morales sendiri.
Adapun Evo dan Arce sama-sama bersaing mendapatkan nominasi dari partai berkuasa, MAS, dalam pemilihan presiden Bolivia pada Agustus 2025, meskipun Morales secara hukum dilarang mencalonkan diri lagi. Evo Morales sedang diselidiki atas tuduhan pemerkosaan, perdagangan manusia, dan dugaan hubungan seksualnya dengan anggota pengawal pemuda politik berusia 15 tahun pada 2015.