Arus dana asing terpantau keluar dari pasar keuangan domestik. Hal ini terjadi bersamaan dengan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang tampak membaik. Bank Indonesia (BI) merilis data transaksi 21-24 Oktober 2024, investor asing secara agregat tercatat jual neto Rp6,63 triliun. Jual neto di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp4,53 triliun, sedangkan di pasar saham jual neto sebesar Rp3,01 triliun. Sementara di pasar Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) beli jual neto sebesar Rp0,91 triliun.
Derasnya dana asing keluar dari pasar keuangan domestik terjadi di tengah melesatnya indeks dolar Amerika Serikat (AS) DXY dan imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun. Kenaikan dua hal ini memicu aliran dana kembali ke AS untuk sementara waktu. Ekonom Ciptadana Sekuritas Asia, RennoPrawira menyampaikan bahwa ketidakpastian politik di AS menjelang pemilu presiden 2024 juga memperkuat indeks dolar, dengan investor mulai memperhitungkan potensi kemenangan calon presiden AS Donald Trump. Seperti yang terlihat pada Pilpres 2016, kemenangan Trump saat itu mendorong penguatan signifikan pada dolar AS. Indeks DXY naik dari 97 pada hari pemungutan suara (8 November 2016) menjadi 102 pada akhir tahun tersebut.