Seperti diketahui Prabowo menginginkan pertumbuhan ekonomi negara ini 8 persen dalam lima tahun ke depan. Ia sering menguatarakan hal itu di berbagai kesempatan. Terakhir dalam pidato kenegaraan pertamanya, ia kembali menekankan akan ekonomi yang berdaulat. Target pertumbuhan perekonomian Indonesia yang dicanangkan oleh Bapak Presiden Prabowo dalam lima tahun ke depan adalah 8 persen. Tentunya sebagian besar, lebih dari 80 persen perannya ada di dunia usaha. Di situlah Kadin diharapkan bermanuver, tidak hanya menunggu pemerintah. Menurut Rosan, dari Kadin Pusat, Provinsi, sampai Kabupaten/Kota akan memainkan peran-peran penting.
Saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5 persen. Targetnya ada kenaikan. Harapan utamanya dari pertumbuhan investasi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini, didominasi oleh domestic consumption sekitar 53-54 persen. Lalu investasi, kurang lebih 24-25 persen. Sisanya government spending, 7-8 persen, dan sebagainya. “Dan kalau kita lihat untuk menunjung pertumbuhan ekonomi kita menuju 8 persen itu, saat ini boleh dibilang ada dua. Satu investasi, kedua adalah dari ekspor. Oleh sebab itu, tema kita dari Kementerian Investasi adalah bagaimana kita menarik investasi yang berkelanjutan dan berkesinambungan,” ujar Rosan.
Ia optimistis apa yang ditargetkan Presiden dapat terealisasi. Ia baru saja bertemu pemerintah dan beberapa perusahaan Singapura. Negara tetangga itu melihat tidak ada sesuatu yang bisa mencegah Indonesia menuju tercapainya pertumbuhan ekonomi 8 persen. “Tetapi memang untuk kita menuju ke arah itu, kita harus mengakselerasi banyak kebijakan kita. Kita harus mereformasi banyak policy dan regulasi kita,” ujar Rosan. Ia berharap bukan hanya pemerintah yang optimis. Dunia usaha, akademisi, dan lain-lain perlu berada di jalur yang sama.