Siti Badriyah, seorang pedagang kopi berpakaian kerudung biru, sibuk meracik kopi dan susu kemasan di gerobak motornya saat matahari mulai terbit. Pagi itu, dagangannya laris manis di kawasan perbatasan Indonesia-Papua Nugini, dengan omzet harian mencapai Rp2 juta, berkat perputaran uang yang lebih baik dibandingkan kampung asalnya di Jawa. Siti mengaitkan kesuksesannya dengan keberadaan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw yang modern, yang telah meningkatkan pendapatannya dua kali lipat sejak diresmikan pada tahun 2017.
Pelanggan Siti berasal dari Indonesia dan Papua Nugini, dan ia menjual segelas kopi seharga Rp10.000 dan nasi lauk seharga Rp20.000. Keberhasilan pembangunan infrastruktur di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo dirasakan oleh Siti dan warga lainnya, termasuk Rasmi, seorang pedagang di pasar yang juga menikmati keuntungan dari meningkatnya jumlah pengunjung berkat perbaikan pos lintas batas.