Cadangan Devisa September Turun ke US$149,9 Miliar, Ekonom Ramal dalam Rentang US$155 Miliar

Cadangan devisa Indonesia diperkirakan akan terjaga di atas US$145 miliar hingga US$155 miliar pada akhir 2024, di tengah kekhawatiran akan kondisi ekonomi dan geopolitik global. Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) David E. Sumual memprediksikan cadangan devisa masih akan stabil meski berbagai tantangan mengadang, seperti tensi geopolitik di Timur Tengah yang meningkat, wait and see data ekonomi AS, stimulus jumbo China, hingga jatuh tempo utang pemerintah.

Per September 2024, cadangan devisa tercatat turun tipis dari US$150,2 miliar (Agustus 2024) ke US$149,9 miliar akibat pembayaran utang luar negeri pemerintah. Sementara itu, Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede menyebutkan dalam perkembangan terkini kondisi ekonomi global, Indonesia masih dapat memupuk cadangan devisa hingga US$155 miliar pada akhir tahun. Bila benar cadangan devisa dapat terus stabil di atas US$150 miliar ke depannya, artinya posisi aset milik bank sentral tersebut akan lebih tinggi dari penutupan 2023 yang berada di angka US$146,4 miliar.

Search