Partai Politik Optimalkan Peluang di Pilkada

Putusan MK yang melonggarkan syarat ambang batas pencalonan pilkada dari jalur parpol membuat sejumlah parpol berupaya memaksimalkan peluang untuk menang. Ditambah situasi politik yang berbeda di setiap daerah, membuat parpol anggota KIM ataupun KIM Plus tidak bisa sepenuhnya mengusung bakal pasangan calon yang sama di sejumlah daerah.

Partai Golkar, yang merupakan salah satu parpol anggota KIM, memutuskan berkoalisi dengan PDI-P, mengubah sikap dengan mendukung Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi. Jika di Banten dan Jakarta PKB bergabung dengan KIM Plus, tetapi di Jawa Timur, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar memutuskan mengusung kadernya sendiri, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, di Pilgub Jatim. Situasi serupa terjadi di Pilgub Jawa Barat. KIM Plus mengusung pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan. Pasangan ini telah didaftarkan ke KPU Jabar, Nasdem dan PKB mempertimbangkan tidak bergabung dengan KIM Plus. Nasdem telah menetapkan Ilham Habibie sebagai bakal cagub ataupun cawagub Jabar. PKB kemungkinan mengusung Sandiaga Uno untuk maju di Pilgub Jabar.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan, sulit bagi parpol anggota KIM maupun KIM Plus untuk solid di semua daerah. Sebab, kebutuhan untuk membentuk koalisi di satu daerah dengan daerah lain selalu berbeda. Di sisi lain, soliditas koalisi juga dipengaruhi negosiasi politik.

Search