Indonesia menjadi tuan rumah Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 yang akan diselenggarakan pada 1-3 September mendatang di Hotel Mulia Bali. Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Pahala Nugraha Mansury mengatakan forum ini akan membahas setidaknya empat isu prioritas, antara lain ketahanan pangan, ketahanan kesehatan, ketahanan energi, dan ketahanan mineral. Mengenai ketahanan pangan, Pahala memaparkan Indonesia dan Afrika memiliki kebutuhan pangan yang cukup tinggi. Dalam kondisi ini, kedua belah pihak memiliki lahan yang luas serta iklim yang baik. Oleh sebab itu, IAF diharapkan bisa membuahkan kerja sama di bidang ketahanan pangan seperti perdagangan dan rantai pasok pangan, pupuk, serta pengembangan biofuel.
IAF ke-2 mengundang 28 kepala negara/pemerintahan dari Afrika serta 800 peserta dari wakil pemerintah, organisasi internasional dan regional, dan kalangan bisnis. Sejauh ini, enam kepala negara/pemerintahan telah mengonfirmasi kehadiran. Delapan belas pembicara setingkat menteri juga telah menyatakan akan datang. Total sebanyak 411 pihak telah menyatakan akan berpartisipasi dalam acara ini.
IAF bertujuan menjajaki kerja sama dan peluang ekonomi, memperkuat kerja sama pembangunan, serta meningkatkan kemitraan antara Indonesia dan negara-negara Afrika. IAF ke-2 akan mengusung tema “Bandung Spirit for Africa’s Agenda 2063”. Beberapa sub-tema di antaranya transformasi ekonomi, energi, pertambangan, ketahanan pangan, kesehatan, dan kerja sama pembangunan.