Pertamina Jamin Penyaluran BBM dan LPG Aman Usai Gempa Gunungkidul

PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) memastikan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) aman pasca gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,8, yang mengguncang laut barat daya Gunungkidul, Yogyakarta, Senin (26/8) malam. Selain BBM, Pertamina memastikan penyaluran liquified petroleum gas (LPG) dan BBM pesawat Avtur di DIY dan wilayah selatan Jawa Tengah tak terimbas gempa semalam. Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) JBT PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengatakan pihaknya langsung melakukan pengecekan sarana dan fasilitas penyimpanan dan distribusi PT Pertamina Patra Niaga di DIY dan wilayah selatan Jawa Tengah setelah terjadinya gempa.

Pengecekan ini meliputi pemeriksaan pada Fuel Terminal (FT), Integrated Terminal (IT), dan Aviation Fuel Terminal (AFT). Brasto menyebut sarana dan fasilitas FT Rewulu di Bantul, DIY, kemudian AFT Yogyakarta International Airport AFT Adisutjipto, lalu FT Lomanis di Cilacap, Jawa Tengah, serta IT Cilacap, dan Booster Kutowinangun di Kebumen, Jawa Tengah kondisinya masih aman dan tidak ada kerusakan,” kata Brasto dalam keterangan resmi Pertamina yang diterima, Selasa (27/8) pagi. Menurut Brasto, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di DIY, Magelang, dan Purworejo juga bisa beroperasi normal. Sejauh ini masih nihil laporan kerusakan berdasarkan pengecekan PT Pertamina Patra Niaga ke pengusaha.

Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan magnitudo 5.8 mengguncang wilayah Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, Senin (26/8) pukul 19.57 WIB. Pusat gempa berada di titik koordinat 8.78 LS dan 110.27 BT pada kedalaman 30 kilometer. Jika ditarik garis lurus, pusat gempa berada di dasar laut dan berjarak 95 kilometer sebelah barat daya dari wilayah Gunungkidul. Meski demikian, gempa tersebut dipastikan tidak menimbulkan tsunami. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa Gunungkidul bersumber dari zona megathrust di selatan DIY. Gempa ini, menurut laporan BMKG, dirasakan di Sleman, Yogyakarta, Kulonprogo, dan Bantul dengan skala intensitas III-IV MMI (Modified Mercalli Intensity); Di Karangkates, Malang, Pacitan, Nganjuk, Trenggalek, Madiun, Kediri, Blitar, Cilacap, Banyumas, Solo, Surakarta, dan Klaten dengan skala intensitas II-III MMI. Hingga Senin (26/8) pukul 22.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 31 kali aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar 4,0 dan magnitudo terkecil 2,3.

Search