Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto meneken kerja sama pertahanan baru antara Indonesia-Australia pada Selasa (20/8). Kesepakatan itu diteken Prabowo bersama Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dalam pertemuan keduanya di Canberra. Kesepakatan ini terkait Kesepakatan Kerja Sama Bidang Pertahanan (Defence Cooperation Agreement/DCA) dengan sejumlah poin kerja sama pertahanan yang lebih signifikan dibandingkan sebelumnya.
Selain pertahanan, Prabowo yang juga merupakan Presiden RI Terpilih yang akan dilantik pada Oktober mendatang ini juga berharap kerja sama ekonomi, pertanian, ketahanan pangan, hingga penanggulangan kejahatan lintas-batas negara dengan Australia ikut menguat. Melalui rilis Kemhan RI, Prabowo juga menekankan dia akan melanjutkan kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kerja sama bilateral dengan Australia.
Sementara itu, PM Albanese menyampaikan bahwa pemerintah Australia berkomitmen bekerja sama dengan Indonesia untuk membentuk tipe “kawasan yang damai, stabil, dan makmur, serta menghormati kedaulatan.” Marles kemudian merinci poin kerja sama pertahanan antara Australia dan RI yang lebih kuat dan semakin dalam. “Beberapa hal yang akan dilakukan dalam kesepakatan ini adalah kemampuan inter-operasional yang lebih besar di antara kekuatan pertahanan kami,” tutur Marles.