Badan Kepegawaian Negara (BKN) bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika, untuk melakukan investigasi atas isu dugaan kebocoran data Aparatur Sipil Negara (ASN). Para pengguna layanan diimbau untuk segera mengganti kata sandi (password). Imbauan ini menyusul kabar dugaan kebocoran data 4.759.218 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Bahkan disebut-sebut data ini diperdagangkan di forum hacker, Breachforums, senilai US$ 10 ribu atau hampir Rp 159,4 juta (kurs Rp 15.949).
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Hukum, dan Kerja Sama (BHHK) BKN, Vino Dita Tama, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan BSSN dan Kominfo tengah melakukan proses identifikasi dan investigasi atas dugaan tersebut. Investigasi ini bertujuan untuk memastikan keamanan data ASN dan mitigasi risiko yang perlu dilakukan. Vino memastikan, dugaan gangguan ini tidak berdampak pada layanan manajemen ASN sehingga tidak mengganggu proses berjalannya sistem elektronik yang di akses oleh masyarakat.
Namun demikian, pihaknya mengimbau kepada seluruh pengguna layanan BKN agar segera memperbarui kata kunci atau password untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Kepada seluruh pengguna layanan BKN dihimbau untuk segera memperbarui kata kunci atau password dan pembaharuan kata kunci wajib dilakukan secara berkala untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Vino mengatakan, informasi lanjutan terkait perkembangan dugaan kebocoran data 4,7 juta ASN ini akan disampaikan kemudian.