Rentetan peluru yang mengarah ke mantan Presiden AS Donald Trump menghancurkan tatanan keamanan Amerika Serikat. Tembakan beberapa peluru yang melukai telinga kanan Trump itu juga telah merusak tatanan sosial dan budaya bangsa. Bahkan ilusi keamanan dan keselamatan dalam politik Amerika yang dibangun selama beberapa dekade telah hancur secara dramatis pada Sabtu (13/7/2024) sore. Sejak Ronald Reagan ditembak oleh John Hinkley Jr pada 1981, belum pernah terjadi tindakan kekerasan dramatis yang ditujukan terhadap seorang presiden atau calon presiden.
Sulit untuk memprediksi dampak peristiwa hari Sabtu terhadap Amerika dan wacana politiknya. Sudah ada seruan bipartisan untuk mendinginkan retorika dan persatuan nasional. Beberapa jam usai kejadian tersebut, Presiden Joe Biden muncul di depan kamera di Delaware untuk membuat pernyataan kepada pers. “Tidak ada tempat di Amerika untuk kekerasan seperti ini. Itu sakit. Kita tidak bisa seperti ini. Kami tidak bisa memaafkan hal ini,” katanya. Beberapa politisi Partai Republik menyalahkan serangan tersebut kepada Partai Demokrat yang menggunakan retorika mengerikan mengenai ancaman yang mereka katakan terhadap demokrasi Amerika oleh mantan presiden tersebut.
Sementara Dinas Rahasia AS akan menghadapi pengawasan ketat atas penanganan keamanannya pada rapat umum Trump. Seseorang dengan senapan berkekuatan tinggi dapat mendekati calon presiden utama. Ketua DPR Mike Johnson berjanji bahwa majelisnya akan melakukan penyelidikan penuh. Investigasi tersebut akan memakan waktu. Namun untuk saat ini, ada satu hal yang jelas yakni di tahun yang penuh dengan pemilu, politik Amerika telah mengalami perubahan baru yang mematikan.