Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) berencana menempatkan sejumlah radar baru buatan Thales dan Retia di beberapa lokasi strategis di Indonesia. Di antaranya, di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN) dan wilayah Papua, seperti di Sorong dan Jayapura. Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsdya Andyawan Martono Putra menjelaskan, radar produksi Thales, Prancis, nantinya ditempatkan di kawasan yang berbeda dengan radar buatan Retia, Ceko. Hal itu bertujuan untuk mengkover seluruh wilayah udara NKRI.
Dia pun membeberkan sejumlah lokasi dominan di Indonesia timur, yang direncanakan untuk ditempatkan radar militer. Selain di Sorong, Provinsi Papua Barat Daya; juga di Jayapura, Provinsi Papua; dan Tambolaka di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). “Ada daerah Sumatra (juga), ada lengkap semuanya,” kata Andyawan. Dia menjelaskan, beberapa radar baru yang dibeli Indonesia dari Prancis dan Ceko, akan menggantikan radar lama yang sudah berusia lima decade.
Sementara itu, terkait penempatan radar untuk pertahanan udara di IKN, menurut Andyawan, lokasinya perlu diperjelas. Radar tidak ditempatkan di tengah IKN, melainkan wilayah sekitarnya. Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI membeli 13 radar GCI buatan Thales dan 12 radar dari Retia dari Ceko. Dalam pengadaan radar GCI, Thales bekerja sama dengan PT Len Industri untuk memproduksi 13 radar tersebut.