Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terus merosot, menyentuh Rp16.420 per dolar AS pada akhir Juni 2023. Situasi ini mengingatkan pada krisis ekonomi 1997-1998 yang berujung pada gejolak sosial dan politik serta kejatuhan Presiden Soeharto. Bhima Yudhistira dari CELIOS menyatakan pelemahan rupiah saat ini lebih bertahap dibandingkan krisis 1998, namun tetap menambah tekanan ekonomi dengan meningkatnya biaya hidup dan inflasi.
Sejarawan Andi Achdian berpendapat kondisi saat ini berbeda karena stabilitas politik yang relatif terjaga dan kemampuan pemerintah untuk mengelola kesetiaan rakyat melalui bantuan sosial. Wildan Sena Utama menambahkan bahwa kejatuhan Soeharto tidak hanya dipicu oleh krisis ekonomi, tetapi juga oleh otoritarianisme dan korupsi yang memicu gerakan kolektif masyarakat. Sementara, Anggawira dari HIPMI menyatakan bahwa kondisi ekonomi Indonesia saat ini lebih kuat dibandingkan 1998, dengan cadangan devisa yang cukup dan kebijakan fiskal yang lebih terjaga.