Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono mengungkap nasib investasi asing di IKN yang hingga saat ini masih nihil. Padahal, tahun ini OIKN menargetkan total investasi yang parkir di IKN dapat tembus Rp100 triliun. Sejalan dengan hal itu, Basuki berkomitmen bakal mempercepat minat investor asing yang telah menyampaikan surat minat investasi atau letter of intent (LoI) untuk dapat mulai groundbreaking pada Juli 2024.
Lebih lanjut, Basuki mengungkap bahwa calon investor umumnya membidik pengembalian investasi atau Intrenal Rate of Return (IRR) di atas 12%. Hal itulah yang saat ini tengah dilakukan kajian. Pasalnya, bila IRR di bawah 11% umumnya pemerintah akan memberikan dukungan konstruksi (dukon) agar proyek investasi semakin menarik di mata investor. “Sampai sekarang ,yang surat ada beberapa yang baru menunjukkan interest saja. Sekarang lagi dibahas Pak Agung (Deputi Pendanaan dan Investasi OIKN) untuk detailnya. Kalau IRR biasanya sama saja mau asing mau nasional kalau IRR di atas 12% pasti menarik,” imbuhnya.
Adapun, sejumlah investor asing yang telah menyampaikan minatnya untuk berinvestasi di IKN umumnya melirik kerja sama pada sektor hunian. Setidaknya terdapat 3 calon investor asing yang paling santer disebut komitmennya untuk membangun 90 rumah susun (rusun) di IKN dalam waktu dekat. Perinciannya, satu Perusahaan asal China yakni Citic Cobstruction dan dua Perusahaan properti asal Malaysia yakni Maxim dan IJM. Adapun, konsorsium Nusantara tersebut dilaporkan berkomitmen membangun 60 tower rusun dengan nilai investasi sebesar Rp30,8 triliun.