Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken pada Rabu (12/6) mengatakan Hamas telah mengusulkan revisi atau perubahan pada potensi kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan pihaknya sedang berupaya untuk mencapai kesepakatan. “Hamas telah mengusulkan banyak perubahan terhadap proposal yang telah dibahas. Beberapa perubahan bisa diterapkan, ada pula yang tidak,” kata Blinken dalam jumpa pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani di Doha.
Blinken menekankan komitmen Washington untuk mempersempit kesenjangan mencapai kesepakatan dengan para mediator yang mencakup Qatar dan Mesir. Blinken menekankan perlunya gencatan senjata di Gaza dengan mengatakan semakin lama hal tersebut berlangsung, semakin banyak orang yang akan menderita dan ini waktunya untuk menghentikan tawar-menawar dan memulai gencatan senjata.
Namun, dia menambahkan bahwa Hamas tidak akan diizinkan untuk menentukan masa depan wilayah dan rakyatnya yang mengisyaratkan skenario pascaperang di wilayah Palestina. Ia mengumumkan pula rencana untuk mengajukan proposal untuk elemen-elemen penting dari rencana sehari-hari, termasuk ide-ide konkret mengelola pemerintahan, keamanan, dan rekonstruksi di Gaza dalam beberapa minggu mendatang. Dia juga mengingatkan bahwa AS memberi dukungan tambahan sebesar 400 juta dolar AS (Rp6,51 triliun) untuk Palestina, sehingga totalnya menjadi 670 juta dolar AS (Rp109 triliun) dalam delapan bulan.