Bahaya! RI Diramal Kekurangan Beras Sampai 5 Juta Ton Tahun Ini

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, ada potensi Indonesia kekurangan produksi beras hingga 5 juta ton tahun ini. Meski demikian, ia masih belum bisa memastikan kekurangan tersebut apakah akan ditutup dengan pengadaan luar negeri atau tidak. “Ini potensi kekurangan (produksi tahun ini) kurang lebih 5 juta ton. (Tapi masih belum tahu apakah bakal ditambah impor), karena sekarang saja dari kuota 3,6 juta ton kita masih pelan-pelan, (sekarang) baru 2 juta ton. Kita usahakan dalam negeri, karena sayang kita ambil dari luar negeri, kalau 3 juta ton saja itu sudah Rp 30 triliun,” kata Arief saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (10/6/2024).

Adapun potensi kekurangan produksi beras hingga 5 juta ton tersebut, katanya, karena musim tanam yang geser akibat El Nino. Ditambah, tren hasil produksi di semester II yang biasanya lebih rendah ketimbang di semester I. “Kalau melihat dari grafik dan pola di semester kedua agak berat, karena semester kedua itu memang trennya biasanya lebih rendah dari semester pertama. Jadi, produksi memang agak geser karena tanamnya geser akibat El Nino sebelumnya. Ini berdasarkan KSA BPS yang kita sepakati bersama sebagai acuan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Arief menyebut pengadaan beras dari luar negeri sebetulnya membutuhkan upaya yang lebih besar dan tidak mudah, dibandingkan dengan pengadaan dari dalam negeri. Sebab, katanya, untuk mencari barangnya sendiri sudah sulit, ditambah dengan kondisi nilai tukar Rupiah yang melemah terhadap dolar AS. “Kita ambil dari luar (luar negeri) effort nya nggak mudah, (dari mulai) nyari barang, (ditambah) currency rate yang sudah Rp16.200-Rp16.300 (per dolar AS). Sayang itu, mendingan di Indonesia apapun caranya ya, termasuk ketersediaan air, pupuk, benih, sampai dengan penambahan luas lahan,” jelasnya.

Search