BPS mencatat pada Mei 2024 terjadi deflasi sebesar 0,03 persen secara bulanan. Berdasarkan data bulanan dari 38 provinsi, ada 14 wilayah yang mengalami deflasi dan 24 wilayah terjadi inflasi. Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia A Widyasanti mengatakan bahwa inflasi tertinggi sebesar 2 persen terjadi di Papua Selatan dan deflasi terdalam terjadi di Banten 0,52 persen. Deflasi 0,03 persen muncul lantaran Indeks Harga Konsumen atau IHK turun dari 106,40 pada April 2024 menjadi 106,37 pada Mei 2024. Deflasi ini terjadi pertama kali setelah terjadi pada Agustus tahun lalu. Amalia menyebut kelompok pengeluaran penyumbang deflasi terbesar berasal dari makanan, minuman, dan tembakau dengan deflasi 0,29 persen dan memberikan andil deflasi 0,08 persen. Sementara itu, komoditas penyumbang utama deflasi adalah beras dengan angka 0,15 persen, daging ayam ras dan ikan segar masing-masing 0,03 persen. Tomat dan cabai rawit dengan andil masing-masing 0,02 persen. Komoditas beras menyumbang deflasi paling tinggi dengan angka 3,59 persen pada Mei 2024 karena stok masih cukup. Penurunan harga bahan pokok turut menyumbang deflasi pada Mei tahun ini terutama disumbang oleh penurunan harga secara umum yang terjadi pada kelompok makanan, minuman, tembakau serta transportasi.