Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Kepala dan wakil kepala otorita ibu kota baru, yang mengawasi proyek senilai $32 miliar, telah mengundurkan diri, kata Menteri Sekretaris Negara pada Senin (3/6). Pengunduran diri tersebut terjadi menjelang perayaan pada Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus yang direncanakan Presiden Joko Widodo di ibu kota baru, yang disebut Nusantara atau IKN, itu. “Presiden telah menunjuk Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang sebagai Penjabat Kepala dan Wakil Kepala,” kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno dalam pengumuman mengejutkan dari Istana Negara, Senin (3/6), seraya menambahkan bahwa pembicaraan mengenai pengunduran diri tersebut telah lama dibicarakan.

Kedua pejabat itu ditugaskan untuk mempercepat pembangunan ibu kota baru, katanya. Tidak ada alasan pengunduran diri yang diberikan. Bambang Susantono, mantan pejabat di Bank Pembangunan Asia yang memimpin proyek ibu kota baru, tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar. Dhony Rahajoe, seorang arsitek dan mantan pengembang real estat yang menjabat wakil kepala otorita, juga tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Pengunduran diri kedua profesional tersebut terjadi di tengah kurangnya dana swasta untuk ibu kota baru yang ambisius yang dibangun di daerah terpencil dan berhutan di Kalimantan. Salah satu kendalanya adalah status kepemilikan tanah di lokasi ibu kota baru, kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono pada konferensi pers hari Senin. Pemerintah berlomba-lomba membangun infrastruktur yang dibutuhkan untuk relokasi 12.000 PNS gelombang pertama pada September ini. Namun rencana tersebut sebelumnya telah dua kali tertunda, sehingga menimbulkan keraguan terhadap proyek ambisi presiden tersebut. “Pengunduran diri ini akan membuat masyarakat mempertanyakan proyek tersebut,” kata Arya Fernandes, dari Pusat Kajian Strategis dan Internasional Indonesia. “Pertanyaannya adalah bagaimana meyakinkan investor bahwa tidak ada masalah dengan proyek ini.”

Search