Forum Air Sedunia (World Water Forum/WWF) ke-10 yang berlangsung pada 18-25 Mei 2024 di Nusa Dua, Bali meninggalkan tonggak sejarah baru. Untuk pertama kalinya dalam penyelenggaraannya, forum ini menghasilkan Deklarasi Menteri yang mengesahkan tiga poin utama untuk memperkuat ketahanan air global. Hasil tersebut diungkap oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yang juga Ketua Harian Panitia Nasional Penyelenggara WWF ke-10, Basuki Hadimuljono, di Media Center WWF ke-10, Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Selasa (21/5).
Basuki memaparkan, Deklarasi Menteri disahkan di akhir Pertemuan Tingkat Menteri WWF ke-10 yang dihadiri oleh 106 negara dan 27 organisasi Internasional. Poin pertama dalam deklarasi tersebut adalah pendirian center of excellence untuk ketahanan air dan iklim guna mengembangkan kapasitas, knowledge sharing, dan pemanfaatan fasilitas yang unggul. “Sebagai negara kepulauan, Indonesia wajib berada di garda terdepan untuk mendorong inovasi dalam pengelolaan air dan sanitasi. Center of excellence ini bukan hanya untuk negara Indonesia, tapi juga untuk negara lainnya di Asia Pasifik,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (21/5).
Poin kedua dari Deklarasi Menteri adalah mengangkat dan mendorong isu pengelolaan sumber daya air secara terpadu pada pulau-pulau kecil. Meskipun dikelilingi perairan yang luas, Indonesia tetap memerlukan sistem kelola yang baik untuk mengatasi tantangan kualitas dan ketersediaan air bersih. Ketiga, pengusulan Hari Danau Sedunia atau World Lake Day. Danau merupakan sumber pasokan air yang menghidupi manusia sekaligus memiliki fungsi sosial dan ekonomi masyarakat. Peringatan Hari Danau Sedunia tidak sekadar simbolis, namun sebagai salah satu kunci utama untuk menjaga kelestarian danau di seluruh dunia. “Kita harus menjaga danau untuk memperpanjang hidupnya, inilah gunanya peringatan Hari Danau Sedunia,” ujar Basuki.