Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Sejumlah pihak mendesak Israel untuk membuka kembali penyeberangan perbatasan Rafah Gaza dengan Mesir. Seruan itu termasuk datang dari sekutu dekat Israel, yakni Amerika Serikat (AS). Gedung Putih pada Selasa (7/5/2024) mengatakan Israel harus membuka kembali penyeberangan Rafah sambil menyatakan harapan kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas dapat dicapai.

Israel dilaporkan telah mengirim tank-tank ke kota Rafah di Gaza selatan dan mengambil alih kontrol atas penyeberangan, sebuah jalur bantuan utama. Mereka juga memperingatkan akan memperdalam operasinya jika pembicaraan gencatan senjata gagal untuk mengamankan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas. Amerika Serikat, pendukung utama militer dan diplomatik Israel, telah berulangkali mengatakan mereka menentang serangan besar di Rafah, tempat tinggal lebih dari 1,2 juta orang Palestina yang mengungsi. Namun, Gedung Putih mengatakan, Israel telah menyebut operasi yang dilakukan saat ini memiliki “ruang lingkup, skala, dan durasi yang terbatas”.

Sebelum AS, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah lebih dulu menyerukan agar penyeberangan ke Gaza segera dibuka kembali agar bantuan penting dapat masuk. Ia juga mendesak Israel untuk “menghentikan eskalasi” setelah mengirim tank-tank ke Rafah. Penyerangan militer Israel ke sektor timur Rafah yang penuh dengan warga sipil yang mengungsi terjadi sehari setelah Israel memperingatkan warga Palestina di wilayah tersebut untuk mengungsi menjelang operasi darat yang telah lama diancamkan. “Saya mendesak Pemerintah Israel untuk menghentikan eskalasi, dan terlibat secara konstruktif dalam pembicaraan diplomatik yang sedang berlangsung,” kata Guterres.


Search