Dewan Pertimbangan Presiden

DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN

KEGIATAN

Revitalisasi dan Revalidasi Civic Education

Sejak awal, founding fathers negara ini telah bertekad membangun dan menumbuhkembangkan pendidikan bersifat nasional, yaitu “pendidikan berdasarkan Pancasila dan UUD RI 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman” dalam satu sistem Pendidikan Nasional yang ditetapkan melalui undang-undang, yaitu Undang-Undang Nomor 20 Tahun

Selengkapnya »

Diskusi Terbatas Pembangunan Nasional dalam Bingkai Kebangsaan dan NKRI

Pembangunan ekonomi Indonesia sampai dengan Kuartal III Tahun 2016 menunjukkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5.08. Sejak Kuartal II Tahun 2016, pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5%. Capaian ini menunjukkan kemajuan yang cukup berarti di tengah-tengah situasi ekonomi global yang belum sepenuhnya menunjukkan pemulihan sejak krisis Tahun 2008. China yang menjadi salah

Selengkapnya »

Diskusi Pendidikan

Suasana Pertemuan Terbatas Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Bapak Abdul Malik Fadjar, tentang Diskusi Pendidikan Wantimpres (Permasalahan dan Pemecahan), yang dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi, pada tanggal 25 Oktober 2016

Selengkapnya »

Kunjungan Prof. Dr. A. Malik Fadjar ke Bengkulu

Prof. Dr. A. Malik Fadjar, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Bidang Politik dan Kesejahteraan Rakyat, didampingi oleh Bapak M. Maksum Isa, Sekretaris Anggota Wantimpres Prof. Dr. A. Malik Fadjar beserta tim melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Bengkulu pada tanggal 21 s.d. 23 September 2016. Dalam kunjungan kerja tersebut, Anggota Wantimpres

Selengkapnya »

Pembangunan Politik Nasional Berbasis Kemajemukan Bangsa Menuju Partisipasi yang Berkeadilan

Kemajemukan Bangsa Indonesia boleh dikatakan sebagai kemajemukan yang “multidimensi”. Artinya, tidak hanya tampak pada latar belakang sosial budaya saja akan tetapi juga muncul pada dimensi lain seperti agama, strata ekonomi, pilihan politik, bahkan tampak pula pada perbedaan fisik manusianya. Atas dasar realita tersebut, para pendiri bangsa sepakat untuk menjadikan Pancasila

Selengkapnya »

Sejarah Pertumbuhan Kemajemukan Bangsa dan Aktualisasinya dalam Pembangunan Sistem Pendidikan Nasional

Menyadari bahwa “pekerjaan pembangunan bangsa sebagai pekerjaan pendidikan” maka para pendiri bangsa Indonesia dengan kemajemukan multidimensi telah meneguhkan “Bhinneka Tunggal Ika” sebagai semboyan bangsa. Dengan semboyan itu para pendiri bangsa dalam Sidang BPUPKI, Juli 1945, bersepakat adanya “kebijakan pendidikan nasional berbasis kemajemukan bangsa Indonesia” sebagaimana tersurat dan tersirat dalam UUD

Selengkapnya »
Search