Penanganan pascabencana banjir di Aceh terus bergerak ke fase lanjutan. Pembangunan hunian sementara (huntara) mulai direalisasikan sebagai langkah awal pemulihan bagi masyarakat yang kehilangan tempat tinggal akibat bencana. Sebanyak 600 unit hunian telah dibangun pada tahap awal ini. Kepala Badan Pengaturan BUMN (BP BUMN) yang juga menjabat Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria mengatakan pembangunan huntara merupakan bentuk partisipasi aktif negara melalui BUMN dalam membantu masyarakat terdampak bencana.
Dony menambahkan, 600 unit hunian tersebut merupakan tahap awal dari program yang lebih besar, dengan target pembangunan hingga 15.000 unit di berbagai wilayah terdampak. Ke depan, pembangunan akan dilakukan secara bertahap di sejumlah lokasi lain, menyesuaikan kebutuhan dan kesiapan daerah.
Pembangunan huntara tahap awal ini dikerjakan secara kolaborasi oleh BUMN Karya, Himbara, PLN, Pertamina, Telkom dan didukung oleh kesiapan areal oleh PTPN Grup, percepatan penyediaan dan kesiapan areal oleh PTPN memungkinkan proses pengerjaan dilakukan lebih cepat. Sejumlah entitas terlibat dalam penyediaan infrastruktur dasar, utilitas, dan layanan pendukung lainnya. Dengan begitu, kawasan hunian dapat segera difungsikan sebagai tempat tinggal sementara yang aman dan layak.