Kementerian Luar Negeri Palestina menuduh Israel melakukan perdagangan orang usai ratusan warga Gaza tiba diterbangkan secara misterius ke Afrika Selatan. Kemlu Palestina merilis pernyataan yang mewanti-wanti entitas atau jaringan yang berupaya mengusir warga Palestina, terutama penduduk jalur Gaza sesuai kepentingan Israel. Kemlu juga mengimbau masyarakat, terutama di Jalur Gaza, untuk berhati-hati dan tak jadi korban perdagangan manusia, pedagang dan perusahaan darah, serta agen pengungsian.
Kedutaan Besar Palestina di Pretoria di Afrika Selatan juga mewanti-wanti warga bahwa ada perusahaan, entitas tak resmi dan tak terdaftar di wilayah yang diduduki Israel berupaya menyesatkan dan menghasut warga untuk pergi. Pekan lalu, sebanyak 153 warga Palestina dengan pesawat carter tiba di Afrika Selatan. Mereka sempat terjebak di pesawat selama 12 jam karena persoalan administrasi. Pada Oktober lalu, pesawat sewaan yang mengangkut 176 warga Palestina juga mendarat di Johannesburg. Namun, beberapa penumpang dipindah ke negara lain.
Organisasi bantuan kemanusiaan di Afrika Selatan, Gift of the Givers, menilai Israel sengaja tak memberi cap karena mereka ingin mengusir warga Gaza. Namun, otoritas Israel melalui badan yang mengurusi urusan sipil dan wilayah Palestina (COGAT) menyatakan sebelum terbang mereka sudah mendapat izin dari negara ketiga, tanpa menyebut negara mana yang dimaksud.