Pemerintah China melalui Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Lin Jian, merespons keras rencana Presiden AS Donald Trump yang akan memberlakukan tarif hingga 245% terhadap barang-barang asal China. Beijing menegaskan tidak menginginkan perang dagang, namun tidak gentar menghadapi provokasi dari AS.
Pernyataan ini muncul setelah Gedung Putih merilis lembar fakta yang menyatakan tarif jumbo dikenakan sebagai tanggapan atas tindakan balasan tarif dari China, yang sebelumnya telah memberlakukan tarif hingga 125% terhadap barang-barang AS. Meskipun demikian, China menegaskan tidak akan melanjutkan eskalasi lebih jauh.
Sementara itu, Trump diketahui tengah menangguhkan tarif resiprokal selama 90 hari untuk sebagian besar negara kecuali China, guna membuka ruang negosiasi. Saat ini, lebih dari 75 negara dikabarkan sedang menunggu giliran untuk melakukan negosiasi perdagangan dengan Amerika Serikat.