Organisasi Meteorologi Dunia atau World Meteorological Organization (WMO) memprediksi bumi akan melewati ambang batas suhu panas dalam lima tahun ke depan. Melansir CNN, WMO menyatakan sepanjang 2023 sampai 2027 terdapat kemungkinan 66 persen suhu bumi naik di atas 1,5 derajat celcius, sementara ambang batas iklim telah disepakati dalam Paris Agreement adalah 1,5 derajat celcius.
WMO menyebut hal itu dapat terjadi karena kombinasi polusi udara yang parah dan El Nino yang panjang. Menurut WMO, pelanggaran ambang batas 1,5 derajat celcius itu mungkin akan terjadi sementara. Namun, menjadi sinyal adanya percepatan krisis iklim. Hal itu ditandai dengan cepatnya kenaikan permukaan laut, cuaca yang lebih ekstrem, dan matinya ekosistem vital. Suhu bumi terus mengalami lonjakan panas setiap tahunnya karena energi fosil seperti batubara, minyak dan gas masih digunakan.
Para ilmuwan menganggap pemanasan 1,5 derajat sebagai titik kritis utama. Hal itu akan menyebabkan kemungkinan banjir ekstrem, kekeringan, kebakaran hutan, dan kekurangan pangan dapat meningkat secara dramatis. “WMO membunyikan alarm bahwa kita akan menembus level 1,5 derajat Celcius untuk sementara dengan frekuensi yang meningkat,” kata Sekretaris Jenderal WMO Profesor Petteri Taalas. “El Nino diperkirakan akan berkembang dalam beberapa bulan mendatang dan ini akan ditambah dengan perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia. Ini akan berdampak luas bagi kesehatan, ketahanan pangan, pengelolaan air dan lingkungan. Kita perlu bersiap-siap,” imbuhnya.