Pemerintah akan fokus memulihkan sektor pariwisata pascapandemi Covid-19 melalui peningkatan wisatawan nusantara (wisnus). Perjalanan wisnus per penduduk di Indonesia masih rendah yakni 2,6 kali per tahun dibanding dengan Malaysia, China, dan Jepang. Untuk itu, Kemenkomarves mendorong peningkatan jumlah perjalanan wisatawan Indonesia yang rata-rata 2,6 kali mendekati lima kali per tahun dan melampaui target 2022 dengan kurang lebih 800 juta perjalanan wisnus.
Deputi Koordinasi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) Odo RM Manuhutu menyampaikan, jika target 1,2 miliar-1,4 miliar perjalanan wisatawan nusantara 2023 tercapai, maka sektor pariwisata dapat memberikan sumbangan hingga Rp 3.310 triliun bagi perekonomian. Jika tercapai target 1,2 miliar-1,4 miliar perjalanan wisnus pada 2023, maka pariwisata Indonesia diproyeksikan bergantung pada sektor domestik hingga 90 persen dan hanya 10 persen bergantung pada perjalanan wisatawan asing.
Adapun upaya pemerintah untuk memperkuat sektor domestik adalah menggelontorkan dana kurang lebih Rp6,5 triliun, terutama untuk pembangunan fasilitas infrastruktur, aksesibilitas dan amenitas di lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Tantangan utama yang juga harus dihadapi adalah seputar isu perizinan, insentif yang harus memadai serta kualitas dari infrastruktur dan aksesibilitas.