Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi mengganti nama cacar monyet menjadi Clade demi mencegah stigmatisasi. WHO mengumumkan bahwa keputusan ini berdasarkan kesepakatan para ahli, penamaan variasi Clade kemudian disesuaikan dengan daerah asal temuannya. Konsensus tercapai untuk menyebut penyakit asal Cekungan Congo (Afrika Tengah) sebagai Clade I dan penyakit yang di Afrika Barat menjadi Clade II.
Lebih jauh, WHO menjabarkan bahwa Clade II memiliki dua subvarian, yaitu Clade IIa dan Clade IIb. Varian yang belakangan tersebar masuk ke dalam kategori Clade IIb. WHO menegaskan bahwa penulisan varian harus menggunakan angka Romawi. Untuk subvarian, penulisannya menggunakan angka Romawi diikuti huruf kecil.
WHO sendiri sudah menggodok nama baru ini sejak Juni lalu. Saat itu setelah mendengar masukan dari 30 lebih ilmuwan, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan bahwa nama penyakit itu harus diganti agar tak memicu stigmatisasi.