Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin meminta Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menangkap peluang investasi yang lebih menguntungkan guna meningkatkan nilai manfaat haji. Ma’ruf mengingatkan, tugas BPKH dalam mengelola keuangan haji meliputi pengembangan dana milik jamaah “Tentu saja soal investasi itu, kalau dalam UU itu, investasi itu harus menguntungkan, aman. Itu memang butuh upaya-upaya yang lebih serius dari BPKH,” kata Kiai Ma’ruf dalam keterangan persnya seusai menghadiri acara Muhasabah dan Istighatsah Doa Keselamatan Bangsa dalam rangka Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW di Masjid Agung Cianjur, Ahad (19/02/2023).
Pernyataan itu disampaikan Kiai Ma’ruf untuk menanggapi kinerja BPKH yang disorot karena belum mampu mengelola keuangan secara maksimal. Ma’ruf pun mengakui, investasi BPKH selama ini lebih banyak ke instrumen sukuk negara. Meski berisiko rendah, produk investasi itu memiliki nilai imbal hasil atau return yang tidak terlalu tinggi.
Karena itu, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia itu berharap BPKH dapat lebih memperluas investasi di sektor sektor riil, baik usaha di dalam negeri maupun Arab Saudi. Dia menjelaskan, butuh ahli investasi untuk memantau usaha yang potensial, baik di Indonesia maupun Arab Saudi, terkait penyelenggaraan haji. Contohnya, ujar Wapres, biro travel, perumahan, dan katering.