Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan sejumlah ahli telah mengonfirmasi varian baru SarS-CoV-2, yaitu mutasi gabungan antara Delta dan Omicron yang dinamakan Deltacron. Beberapa negara juga sudah dikonfirmasi memiliki pasien positif Deltacron, seperti Belanda, Denmark, dan Prancis.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban menyampaikan dugaan munculnya Deltacron disebabkan karena varian Delta dan Omicron bereplikasi bersama di tubuh orang yang pernah terinfeksi kedua varian tersebut.
Terkait tingkat bahayanya, Zubairi tak menampik varian ini lebih berbahaya dari Omicron. Meski begitu, masih terlalu awal untuk memastikan karena jumlah kasus ini masih amat sedikit.