Head of Center of Macroeconomics and Finance Indef Rizal Taufikurahman mengatakan realisasi investasi selama pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) belum optimal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini diperparah dengan tingginya tingkat utang pemerintah. “Utang pemerintah Jokowi satu dekade naik terus jumlahnya. Bayangkan. sepanjang periode 10 tahun, utang Jokowi hampir Rp 6.000 triliun,” ujar Rizal.
Rizal menyebut hal ini mengindikasikan andil utang yang besar dalam menopang program pembangunan infrastruktur Indonesia dalam satu dekade terakhir. Persoalannya, lanjut Rizal, langkah pemerintah meningkatkan pembangunan infrastruktur dengan utang tak berbanding lurus dalam mengerek perekonomian. Sebagai gambaran, Rizal sampaikan, masifnya pembangunan dan tingkat utang tak sejalan dengan upaya penurunan tingkat kemiskinan. Berdasarkan data, lanjut Rizal, tingkat kemiskinan pada 2014 tercatat sebesar 28 juta orang menjadi 25 juta pada 2024.
Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, Rizal mengatakan Jokowi hanya mampu mengurangi tingkat kemiskinan sebesar tiga juta orang. Rizal menilai hal ini menjadi bukti bahwa kebijakan ekonomi Jokowi belum membuahkan hasil yang maksimal dalam menurunkan tingkat kemiskinan.