Korban tewas akibat gempa dahsyat yang melanda Turki dan Suriah menembus 20.451 orang. Dilansir CNN, Jumat (10/2), Badan Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) melaporkan jumlah korban tewas di Turki meningkat menjadi setidaknya 17.134 orang. Sementara, total kematian di Suriah karena guncangan gempa tersebut setidaknya 3.317 orang. Setidaknya 75.592 orang terluka di Suriah dan Turki, menurut angka dari pemerintah Turki, White Helmets dan media pemerintah Suriah.
Jumlah korban tewas di kedua negara melampaui proyeksi Survei Geologi Amerika Serikat (United States Geological Survey/USGS) yang memperkirakan 10 ribu orang. Total korban jiwa juga di atas perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 20 ribu jiwa. Angka kematian masih bisa berubah mengingat upaya penyelamatan korban dari puing-puing bangunan yang runtuh masih dilakukan.
Pada Selasa lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan status darurat bencana selama tiga bulan usai gempa mengguncang negaranya. Status darurat itu berlaku di 10 provinsi negara tersebut. Kesepuluh provinsi bakal dinyatakan sebagai bagian dari zona bencana gempa. Dalam kesempatan itu, Erdogan menegaskan bakal mengirim lebih dari 50 ribu personel penyelamat ke daerah terdampak. Dia juga bakal mengalokasikan 100 miliar lira atau setara Rp80 triliun untuk dana bantuan.