Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparkeraf) menargetkan kunjungan sebanyak 1,2 sampai 1,5 miliar pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) pada 2024. Guna mencapai target tersebut, salah satu upaya yang akan dilakukan adalah menurunkan harga tiket pesawat. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga S Uno pun mengaku sudah mendengarkan aspirasi dan keluhan soal tiket pesawat mahal itu sejak sembilan bulan terakhir.
Menurut Sandiaga, salah satu penyebab kenapa tiket pesawat domestik mahal adalah kurangnya jumlah pesawat yang beroperasi. “Jumlah pesawat yang beroperasi jauh lebih sedikit dibanding sebelum pandemi Covid-19,” ujar dia. Karena sedikitnya pesawat yang beroperasi, jumlah kursi pesawat pun menjadi kurang sehingga harga tiket pesawat naik. “Sebelum pandemi, jumlah pesawat yang beroperasi di atas 700 dan sekarang hanya 400. Jadi ada defisit sekitar 300,” kata Sandiaga Uno beberapa waktu lalu, dikutip dari siaran pers Kemenparekraf.
Kemenparekraf saat ini juga terus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, dan maskapai penerbangan. Pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan para pelaku kepentingan sehingga ada langkah-langkah konkret untuk menurunkan harga tiket pesawat.