Di tengah sorotan dunia perang Israel vs Palestina di Gaza, para pemimpin dunia berkumpul untuk menyaksikan penandatanganan perjanjian perdamaian melalui ajang KTT Sharm El-Sheikh di Mesir. Ini merupakan sebuah momentum bersejarah untuk mencari solusi konflik berkepanjangan di kawasan Timur Tengah. KTT perdamaian Gaza yang digelar di Sharm El-Sheikh di Mesir dipimpin oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan dihadiri oleh banyak pemimpin dunia, salah satunya Presiden RI Prabowo Subianto. Usai penandatanganan, Trump memberikan keterangan pers di hadapan awak media internasional. Dengan gaya khasnya, Trump menyampaikan apresiasi kepada sejumlah pemimpin dunia yang hadir dan berperan dalam terwujudnya kesepakatan tersebut.
Sebagai salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, kehadiran Indonesia dalam KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh mencerminkan komitmen dan konsistensi untuk terus mendorong stabilitas, kemanusiaan, dan keadilan global. Dalam bagian lain pidatonya, Presiden Trump kembali menyinggung Indonesia dengan nada penuh penghargaan. Di tengah suasana diplomatik yang sarat simbolisme, jabat tangan antara Prabowo dan Trump menandai semangat baru kerja sama lintas kawasan dalam mewujudkan perdamaian abadi. Bagi Indonesia, keterlibatan aktif dalam proses perdamaian di Gaza juga menjadi refleksi dari komitmen jangka panjang untuk turut menjaga tatanan dunia yang damai, adil, dan berkeadaban sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.