Maraknya truk impor asal China yang membanjiri pasar Tanah Air berisiko mengancam kelangsungan usaha dari para pelaku industri karoseri lokal di Indonesia. Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo) Sommy Lumadjeng mengatakan, pelaku industri karoseri lokal sangat sulit bersaing dengan adanya truk impor murah dari China. Bahkan, tak menutup kemungkinan jika industri karoseri lokal semakin kesulitan untuk bersaing dengan truk impor China, maka berisiko adanya pengurangan karyawan alias pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
Lebih lanjut, dia mengatakan truk asal China sejauh ini diimpor melalui masterlist impor atau kategori barang modal, bahan baku, atau peralatan yang dapat diimpor tanpa dikenakan bea masuk dan/atau pajak tertentu, sebagai fasilitas bagi kegiatan investasi di Indonesia. Adapun, masterlist impor biasanya diajukan melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)/Kementerian Investasi. Menurutnya, meskipun truk impor China ini masuk secara legal, namun ada celah regulasi yang dimanfaatkan, sehingga merugikan industri lokal.
Alhasil, dia berharap pemerintah dapat menyesuaikan regulasi untuk membatasi impor truk atau bus tertentu yang memang sudah bisa diproduksi secara lokal di Indonesia. Hal itu guna meningkatkan daya saing industri karoseri lokal.