Tragedi Kanjuruhan Kesalahan Kolektif, Pihak Terkait Harus Tanggung Jawab

Koordinator Save Our Soccer Akmal Marhali menyebutkan tragedi Kanjuruhan sebagai sebuah kesalahan kolektif. Untuk itu, dia menekankan agar seluruh pihak terkait mesti bertanggung jawab atas terjadinya tragedi usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) lalu. “Kembali lagi pada kasus Stadion Kanjuruhan, tragedi Kanjuruhan ini merupakan kesalahan kolektif kalau dalam kesimpulan TGIPF. Dosa berjemaah bahasanya,” tutur Akmal.

Survei Indikator sendiri menyebutkan kepolisian sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan menurut publik. Terkait temuan tersebut, Akmal menegaskan semua pihak yang terlibat di tragedi tersebut harus bertanggung jawab. Pihak-pihak tersebut yakni PSSI selaku penyelenggara sepak bola Indonesia, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi, Arema dan Persebaya, panitia pelaksana (panpel), hingga security officer. Pihak lainnya juga termasuk kepolisian serta para suporter.

Sebelumnya, dalam survei Indikator, para responden ditanya siapa yang paling bertanggung jawab atas tewasnya ratusan penonton saat pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022) lalu. Disebutkan bahwa ada 39,1% responden menjawab aparat kepolisian paling bertanggung jawab, diikuti dengan penyelenggara liga 27,2% dan PSSI 13%. Sementara itu, ada 1,7% responden menjawab TNI paling bertanggung jawab, diikuti dengan suporter 10,2%. Sedangkan ada 1,3% responden menyebut pihak lainnya dan 7,6% tidak tahu atau tidak menjawab.

Search