TNI Angkatan Darat (AD) menerjunkan 21.707 personel untuk membantu percepatan penanganan dampak banjir bandang dan tanah longsor yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatra. Puluhan ribu prajurit ini difokuskan untuk membantu pemenuhan kebutuhan mendesak masyarakat, mulai dari logistik, evakuasi, pendirian dapur lapangan, pemulihan sarana umum, hingga pembukaan akses wilayah terisolasi.
Di Provinsi Aceh, prajurit Kodam Iskandar Muda melakukan evakuasi warga, membuka jalur yang tertutup material longsor, serta memperkuat distribusi bantuan. Sementara di Sumatera Barat, Kodam XX/TIB meningkatkan dukungan alat berat dan penguatan posko akibat dampak banjir bandang. Kemudian di Sumatera Utara, personel TNI AD memfokuskan bantuan pada pemulihan fasilitas umum dan pengiriman logistik menuju wilayah terisolasi.
Sebagai bagian dari operasi kemanusiaan, pengiriman bantuan lanjutan juga dilakukan melalui pesawat Hercules dan Kapal KRI. Selain itu, Dalam mendukung mobilitas udara, TNI AD juga mengerahkan alutsista berupa 3 unit Heli Bell 412, 2 unit Heli Mi-17, dan 1 pesawat CASA, yang disebar untuk memperkuat operasi kemanusiaan melalui BKO Kodam IM, Kodam I/BB, dan BNPB.
