Politikus PDIP, Aria Bima mengungkap sejumlah alasan partainya hingga saat ini belum mengumumkan sikap untuk berada di dalam atau luar pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto. Bimo, sapaan akrabnya, mengatakan PDIP tak akan menjadi oposisi. Namun, PDIP akan menjadi kekuatan penyeimbang atau check and balances di parlemen atau legislatif.
Lebih lanjut, dia mengaku tak ingin rivalitas pada Pilpres terus berlanjut, terutama pada pilkada mendatang. Oleh karena itu, kata Bimo, PDIP akan terbuka komunikasi dengan semua partai pada pilkada mendatang, baik dari kubu 01 maupun 02. Di lain sisi, Sekretaris Badan Pemenangan Pilkada PDIP itu menyebut bahwa para kepala daerah dari partainya, jika terpilih pada Pilkada, toh juga akan menjadi bagian dari pemerintahan Prabowo. Rakernas V PDIP sebelumnya juga mendorong kekuatan penyeimbang atau check and balances untuk meningkatkan kualitas demokrasi. PDIP karenanya mendorong perlakuan yang adil terhadap partai yang berada di dalam dan luar pemerintahan ke depan.
Sementara, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam pidatonya mengaku masih menghitung sikap politik partainya ke depan. Mega memahami sikap politik PDIP kini ditunggu banyak pihak. Ia mengatakan DNA dan sejarah PDIP akan terus berdasarkan pada kebaikan bangsa dan negara.