Lembaga Survei Jakarta (LSJ) mencatat nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai sosok calon presiden (Capres) dengan elektabilitas tertinggi jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang. Tingginya elektabilitas Prabowo itu tercermin melalui tiga jenis simulasi, yakni simulasi 10 nama, simulasi 3 nama, dan 2 nama capres.
Dalam simulasi 10 nama itu, elektabilitas Prabowo terpaut jauh di atas elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang berada di posisi kedua dengan 19,4 persen, ataupun mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menempati posisi ketiga dengan 18,6 persen. Elektabilitas ketiga nama bacapres itu jauh melampaui Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang duduk di posisi keempat dengan 6,4 persen. Sementara itu, enam nama lainnya tercatat hanya memperoleh angka elektabilitas di bawah 5 persen.Adapun, dalam simulasi 3 nama capres, kedudukan Prabowo di urutan nomor wahid rupanya masih tak tergoyahkan. Menteri Pertahanan (Menhan) RI itu berhasil memperoleh angka 39,5 persen, atau unggul signifikan dari Ganjar yang hanya meraup elektabilitas sebesar 27,6 persen maupun Anies dengan elektabilitas 26,7 persen. Prabowo juga tetap menempati puncak elektabilitas dalam simulasi 2 nama yang LSJ lakukan. Ketika namanya dipertemukan dengan nama Ganjar Pranowo dalam simulasi head-to-head, angka elektabilitas Prabowo berhasil mencapai 51,5 persen. Ia kembali mengungguli Ganjar yang elektabilitasnya hanya mencapai 38,3 persen.
Hasil serupa juga ditunjukkan dalam simulasi 2 nama, ketika nama Prabowo dikontrakan dengan Anies Baswedan dalam survei LSJ tersebut. Pada simulasi itu, Prabowo kembali unggul dengan 52,6 persen, di mana elektabilitas Anies hanya mencapai 36,5 persen. Di samping itu, LSJ juga mempertemukan nama Ganjar dan Anies dalam simulasi 2 nama capres. Hasilnya, Ganjar tercatat menang tipis dengan 42,3 persen. Angka itu hanya terpaut sekira 0,4 persen di atas Anies yang belum dapat mengungguli Ganjar dengan elektabilitas sebesar 41,9 persen. Meski demikian, Fetra menggarisbawahi temuan akan masifnya jumlah swing voters dalam survei LSJ tersebut yang angkanya mencapai 32,8 persen. Jumlah itu terbilang banyak, walau sebagian besar responden, yakni sebanyak 62,4 persen, mengaku sudah mantap untuk memilih capres yang mereka pilih saat survei dilaksanakan.