Studi: Lapisan Es di Kutub Utara Sekarang Jadi Sumber Gas Rumah Kaca

Sebuah studi menemukan bahwa wilayah lapisan es (permafrost) di Kutub Utara sekarang mengeluarkan lebih banyak gas rumah kaca daripada yang ditangkapnya. Permafrost mendasari sekitar 14 juta kilometer persegi daratan di dalam dan sekitar Kutub Utara. Tiga meter teratas mengandung sekitar 1 triliun metrik ton karbon dan 55 miliar metrik ton nitrogen.

Secara historis, wilayah permafrost utara telah menjadi penyerap karbon, karena tanah yang membeku menghambat penguraian mikroba. Namun, kenaikan suhu berkontribusi terhadap pencairan lapisan es dan karenanya meningkatkan aktivitas biogeokimia yang memperburuk perubahan iklim dengan melepaskan gas rumah kaca seperti karbon dioksida, metana, dan dinitrogen oksida. Studi baru yang dipublikasikan di Global Biogeochemical Cycles, mensintesis pengukuran gas rumah kaca di wilayah permafrost utara antara tahun 2000 dan 2020 untuk memberikan neraca karbon untuk wilayah tersebut, serta penilaian komprehensif pertama tentang jumlah gas rumah kaca yang diserap dan dikeluarkan oleh wilayah tersebut.

Pekerjaan para peneliti, yang dilakukan sebagai bagian dari proyek Regional Carbon Cycle Assessment and Processes (RECCAP2), menggunakan pendekatan bottom-up, dengan fokus pada estimasi emisi berdasarkan kategori sumber tertentu. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa area tersebut telah bergeser dari penyerap menjadi sumber karbon dalam jumlah kecil. Para peneliti mengumpulkan banyak perkiraan masa lalu mengenai fluks gas rumah kaca di berbagai bagian wilayah permafrost utara untuk mengungkap bagaimana seluruh wilayah tersebut merespons perubahan iklim. Mereka menemukan bahwa area penelitian merupakan sumber metana dan dinitrogen oksida antara tahun 2000 dan 2020.

Search