Sebuah penelitian yang digagas para peneliti di University of Stockholm, Swedia, mengungkap bahwa air hujan yang turun di mana pun di Bumi tak lagi aman untuk diminum. Penyebabnya adalah keberadaan bahan kimia berbahaya yang terkait dengan kanker.
Tim ilmuwan lingkungan menjelaskan bahan kimia berbahaya itu adalah zat per dan polifluoroalkil (PFAS). Hasil studi mereka telah diterbitkan dalam jurnal Environmental Science & Technology pada 2 Agustus 2022. Peneliti telah mempelajari PFAS selama satu dekade.
Mereka menemukan bukti bahwa zat-zat tersebut telah menyebar ke seluruh atmosfer, tanpa meninggalkan tempat yang tidak tersentuh. Ada ribuan jenis PFAS, semuanya buatan manusia, yang digunakan dalam aneka barang rumah tangga. Sebut saja kemasan makanan, pakaian anti air, furnitur, karpet, lapisan antilengket pada panci dan wajan, busa pemadam api, alat elektronik, juga beberapa sampo dan kosmetik. Selama pembuatan dan penggunaan sehari-hari, bahan kimia itu dapat dilepaskan ke udara.