Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong adanya standardisasi baterai motor listrik untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat beralih ke kendaraan listrik. Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif mengatakan pihaknya telah mendapatkan komitmen sejumlah perusahaan produsen motor listrik dan baterai motor listrik yang siap melakukan standardisasi baterai. Febri mengungkapkan, dengan adanya standardisasi, konsumen akan mendapatkan kemudahan karena komponen baterai motor listrik seragam sehingga lebih mudah didapatkan di pasaran. Selain itu, standardisasi baterai juga diharapkan mendorong pelaku industri baterai di dalam negeri ikut berkembang.
Selain pola pikir masyarakat dan standardisasi baterai, Febri mengatakan masalah lain minimnya minat masyarakat beralih ke kendaraan listrik adalah ekosistem termasuk lokasi pengisian ulang yang masih terbatas, juga bengkel atau fasilitas layanan perbaikan kendaraan listrik. Oleh karena itu, Febri meminta industri untuk lebih intensif memasarkan produk kendaraan listrik yang mereka produksi. Ia menyebut pemerintah sebagai regulator telah memberikan insentif dan bantuan yang cukup besar.
Febri mengakui, program subsidi pembelian motor listrik kemungkinan tidak akan mencapai target sebanyak 200 ribu unit pada tahun ini. Berdasarkan laman Sistem Informasi Pemberian Bantuan Pembelian Kendaraan Listrik Roda Dua (SISAPIRa), per Kamis (30/11/2023) pukul 20.00 WIB, masih terdapat kuota sebanyak 184.680 unit bantuan potongan harga pembelian motor listrik. Sebanyak 4.148 unit telah tersalurkan, 4.552 unit di antaranya sudah terverifikasi, dan 6.620 masih dalam tahap proses pendaftaran.