Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo menjelaskan soal polemik beda data bantuan sosial (bansos) antara Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Sosial Tri Rismaharini. Prastowo menyebut diskusi perihal bansos menjadi hangat lantaran beririsan dengan tahun politik. Ia pun mengatakan saat ini ada narasi seolah ada anggaran Rp497 triliun yang dihabiskan jelang dan saat Pemilu. Di sisi lain, Risma mengklaim pihaknya hanya menerima Rp78 triliun untuk bansos tahun ini. Risma pun mengaku tidak ikut campur dengan bansos di luar itu.
Menurut Prastowo, hal ini tak perlu diperdebatkan. Pasalnya, klaim Sri Mulyani dan Risma sama-sama benar. Ia mengatakan Sri Mulyani bicara anggaran perlinsos (Perlindungan Sosial) sebagai induknya. Sementara, Risma bicara bansos sebagai salah satu bagian perlinsos.
Ia mengatakan anggaran perlinsos 2024 yang sebesar Rp496,8 triliun digelontorkan demi memberikan manfaat langsung untuk peningkatan kesejahteraan, percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, dan pembangunan SDM dalam jangka panjang. Adapun hingga 29 Februari 2024, anggaran perlinsos tersebut baru terealisasi 7,6 persen atau sebesar Rp37,9 triliun. Anggaran ini dikucurkan melalui beberapa kementerian/lembaga.