Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja tak mempermasalahkan kritik yang ditujukan kepada Bawaslu RI dalam film dokumenter ‘Dirty Vote’. Bawaslu RI mengklaim sudah bekerja maksimal selama ini.
Bagja justru merasa bersyukur atas kritik terhadap Bawaslu RI. Bagja mengklaim Bawaslu RI sudah menjalankan tugas semaksimal mungkin. Bagja merasa dirinya tak bisa membatasi kritik atau bahkan asumsi negatif terhadap Bawaslu RI. Bagja mempersilahkan masyarakat menilai sendiri kinerja Bawaslu RI.
Dalam keterangan pada film yang diunggah ke platform Youtube itu dijelaskan, ‘Dirty Vote’ merupakan sebuah film dokumenter yang disampaikan oleh tiga ahli hukum tata negara, yakni Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari. Disebutkan, ketiganya mengungkap berbagai instrumen kekuasaan telah digunakan untuk tujuan memenangkan pemilu dan merusak tatanan demokrasi. Namun Bawaslu RI dinilai tak mampu memberi sanksi tegas.