SKK Migas mengungkapkan bahwa 503 sumur minyak idle yang dioperasikan oleh PT Pertamina telah ditawarkan kepada investor sebagai bagian dari upaya meningkatkan lifting atau produksi minyak siap jual yang terus menurun. Proses penawaran ini sedang berlangsung, sejalan dengan langkah Kementerian ESDM yang telah memetakan sumur-sumur idle di Indonesia. Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa pemerintah telah membentuk tim satgas untuk menangani pengelolaan sumur idle. Jika operator tidak berminat mengaktifkan kembali sumur-sumur tersebut, pemerintah siap mengambil alih dan mempertimbangkan skema pengelolaan tanpa mekanisme lelang untuk mempercepat prosesnya.
Bahlil memperkirakan terdapat sekitar 4.500 hingga 5.000 sumur idle di seluruh Indonesia. Meskipun tiap sumur hanya mampu memproduksi 10–15 barel per hari, jika dikelola secara kolektif, kontribusinya dapat signifikan terhadap peningkatan lifting. Namun, ia menyoroti kompleksitas aturan yang dapat memperlambat proses pengelolaan dan menekankan pentingnya efisiensi. Langkah ini mencerminkan fokus pemerintah untuk mengoptimalkan potensi minyak dalam negeri guna mendukung ketahanan energi nasional.