Setelah hepatitis akut misterius, muncul kasus monkeypox alias cacar monyet di Inggris. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, kasus cacar monyet terjadi pada seseorang yang melakukan perjalanan dari Inggris ke Nigeria. Kasus cacar moyet itu terkonfirmasi di laboratorium lewat tes reverse transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR) pada swab vesikular 6 Mei lalu oleh Laboratorium Patogen Langka dan Impor Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA).
Menurut WHO, orang-orang tersebut sedang dalam penanganan selama 21 hari sejak tanggal paparan terakhir dengan kasus cacar monyet itu, yakni pada 4 Mei lalu. Sejauh ini, tidak ada yang melaporkan gejala yang berbahaya. Walaupun saat ini resiko penularan di Inggris masih minimal, namun WHO menilai resiko penularannya di Nigeria masih belum diketahui.
Penyakit cacar monyet sendiri biasanya terjadi secara sporadis di Afrika Tengah dan Barat. Penyebab penyakit ini adalah virus monkeypox yang termasuk dalam famili orthopoxvirus. WHO menyebutkan, masa inkubasi cacar monyet berkisar 5 hingga 21 hari. Meskipun infeksi virus monkeypox di Afrika Barat terkadang menyebabkan penyakit parah pada beberapa individu, penyakit ini biasanya sembuh sendiri. Rasio kasus fatalitas cacar monyet sekitar 1%-10%.