Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati melaporkan rata-rata 10 ribu kali gempa mengguncang wilayah Indonesia dalam satu tahun. Mayoritas kekuatan gempa adalah kurang dari magnitudo 5. “Jadi memang di Kepulauan Nusantara ini dinamikanya tektoniknya sangat aktif rata rata satu tahun saat ini itu mencapai terjadinya gempa itu dapat mencapai 10 ribu kali dalam satu tahun. Tentu engan berbagai kekuatan mayoritas adalah gempa-gempa lemah kurang dari lima,” kata Dwikorita, Minggu (2/7/2023).
Dwikorita mengungkapkan sejumlah wilayah Indonesia yang mempunyai frekuensi kegempaan yang cukup tinggi. Di antaranya di selatan Jawa, Selat Sunda, barat Sumatera Barat, kemudian di Indonesia Timur seperti di utara Sulawesi Utara, bahkan juga Kepulauan Maluku. “Potensi kegempaan di wilayah Indonesia termasuk selatan Jawa, di selat Sunda, di sebelah barat Sumatra Barat. Kemudian di beberapa wilayah di Indonesia timur seperti di utara Sulawesi Utara, kemudian juga di wilayah kepulauan Maluku ini masih cukup tinggi,” ujarnya.
Meski begitu, Dwikorita memastikan gempa-gempa yang terjadi mayoritas tidak selalu kuat diatas magnitudo 6, bahkan sering terjadi di bawah magnitudo 5. Sehingga, gempa-gempa tersebut tidak dapat dirasakan oleh manusia hanya tercatat oleh alat saja.