Katadata Insight Center melakukan riset selama tiga bulan, terhitung sejak Mei hingga akhir Juli 2022. Adapun hasil riset mengungkapkan pembangunan rumah subsidi kurang diminati pengembang besar. Panel ahli Katadata Insight Center Mulya Amri mengatakan, secara umum pembangunan rumah subsidi dilakukan oleh para pengembang skala kecil menengah.
Salah satu alasannya adalah akses permodalan dan regulasi kerap menjadi keluhan bagi pengembang rumah subsidi. Selain itu motif ekonomi menjadi alasan utama minimnya partisipasi pengembang skala besar. Selain itu harga tanah menjadi hambatan utama dalam penambahan pasokan rumah bagi MBR.
Sedangkan dari sisi konsumen, tingginya harga properti menyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah membutuhkan dukungan pembiayaan. Salah satu jenis pembiayaan kredit pembiayaan rumah (KPR) terbesar yang disediakan oleh pemerintah yaitu fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Namun demikian program FLPP yang bersumber dari APBN hanya berkontribusi mengurangi backlog kepemilikan rumah sebesar 1,2 persen hingga 2,16 persen.