Respons 17+8 Tuntutan Rakyat, Menkeu Purbaya: Saya Ciptakan Pertumbuhan Ekonomi, Hilang Otomatis

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menilai gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat yang muncul dalam beberapa aksi demonstrasi pada akhir Agustus 2025 bukanlah representasi seluruh masyarakat. Menurutnya, aspirasi tersebut hanya berasal dari sebagian kecil warga yang merasa belum puas dengan kondisi ekonomi saat ini.

Ia menekankan bahwa gelombang protes tersebut akan mereda seiring perbaikan perekonomian nasional, dan dirinya berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi lebih cepat. Purbaya menyadari target pertumbuhan tinggi sebesar 8 persen, seperti dicanangkan Presiden Prabowo, tidak bisa dicapai seketika.

Gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat muncul setelah demonstrasi di berbagai daerah pada Agustus 2025. Pemicunya adalah protes terhadap kenaikan tunjangan DPR RI dan sikap anggota Dewan dalam merespons kritik publik. Tuntutan tersebut diberikan tenggat hingga 5 September 2025 dengan tema “Transparansi, Reformasi, Empati.” Beberapa poin utama terkait sektor ekonomi antara lain: Menjamin upah layak bagi guru, tenaga kesehatan, buruh, dan mitra ojek online. Mengambil langkah darurat untuk mencegah PHK massal. Melindungi buruh kontrak dari ketidakpastian kerja. Membuka dialog dengan serikat buruh terkait upah minimum dan sistem outsourcing.

Search